Minggu, 12 Mei 2019

Kontroversi Penentuan Awal Bulan Hijriah di Indonesia

Peringatan: bahasan berikut tidak mencakup seluruh aspek dalam penentuan awal bulan Hijriah, terutama dalam segi hukum agama. Bahasan segi Astronomi pun disederhanakan dan dianggap cukup untuk memahami penyebab perbedaan penentuan awal bulan Hijriah di Indonesia.

Sistem kalender Hijriah digunakan sebagai acuan hari raya dan ibadah umat Islam, seperti waktu puasa dan keberangkatan haji. Kalender ini termasuk dalam jenis kalender lunar atau kalender yang dibuat berdasarkan pergerakan Bulan mengelilingi Bumi. Terdiri dari 12 bulan dengan 29 atau 30 hari, satu tahun Hijriah dapat memiliki 354 atau 355 hari (tahun kabisat). Awal hari pada kalender Hijriah adalah saat Matahari terbenam, berbeda dengan kalender Masehi yang memulai hari pada pukul 12 tengah malam. 

Fokus utama sistem kalender Hijriah adalah pergantian setiap bulan. Bagaimana cara menentukan pergantian setiap bulannya? Berikut beberapa istilah yang perlu kita pahami dahulu.